BAB 3
Audit Server Pada Sistem Operasi Jaringan
1. Fungsi Audit Server pada Sistem Operasi Jaringan
Istilah audit sistem informasi umumnya digunakan untuk menjelaskan dua jenis aktivitas berbeda yang terkait dengan komputer, yaitu menjelaskan proses pengkajian ulang dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem pemrosesan data elektronik. Tujuan dan tanggung jawab utama dari auditor eksternal adalah untuk menilai kewajaran dari laporan keuangan sebuah entitas usaha.
Tipe fungsi audit tersedia dalam suatu paket GAS, yang didaftarkan dalam uraian sebagai berikut:
Penyulingan data dari file
Kalkulasi dengan data
Melakukan perbandingan dengan data
Peringkasan data
Penelitian data
Menyusun kembali data
Pemilihan data sample untuk pengujian
Pengumpulan data statistik
Pencetakan konfirmasi permintaan, analisis, dan keluaran lain.
2. Proses Audit Server pada Sistem Operasi Jaringan
a. Proses Auditing
Lima tahap suatu audit keuangan adalah meliputi: perencanaan audit, persiapan penilaian struktur pengendalian internal, pengujian tahap pengendalian dari audit, tahap pengujian substantif dari audit, dan pelaporan audit.
Proses audit untuk jaringan komputer akan semakin kompleks jika sistemnya semakin besar dan terintegrasi satu sama lainnya. Untuk mempermudah hal tersebut, teknik audit terhadap jaringan komputer harus di break-down berdasarkan layer-layer dari 7-layer pada Open System Interconnection (OSI). Pendekatan auditnya dapat dilakukan dari dua arah, yaitu pendekatan Top-down dan pendekatan Bottom-up.
b. Proses Audit Operasional Departemen Pemrosesan
Kemajuan audit ini melalui beberapa langkah berikut ini :
1) Tahap Perencanaan Audit Penting bagi auditor memperoleh dan meninjau ulang latar belakang
informasi atas unit, aktivitas, atau fungsi yang akan diaudit. Auditor perlu mengumpulkan
informasi dari klien untuk memperoleh suatu pemahaman menyangkut departemen DP dan
sasaran hasilnya.
2) Tahap Survei Persiapan Survei ini membantu auditor untuk mengidentifikasi area permasalahan,
area sensitif, dan operasi yang rumit atas kesuksesan audit dari departemen DP.
3) Tahap Audit yang Terperinci Kunci aktivitas untuk menguji dan mengevaluasi sepanjang tahap
audit yang terperinci meliputi :
- organisasi menyangkut fungsi pengolahan informasi
- praktek dan kebijakan sumber daya manusia
- pertimbangan implementasi dan pengembangan sistem
- pengoperasian sistem aplikasi.
4) Pelaporan Pada penyelesaian dari audit operasional, suatu laporan dibagi-bagikan ke manajemen
dan panitia audit perusahaan. Isi dari laporan ini bervariasi menurut harapan manajemen.
5) Memeriksa apakah ada fungsi manajemen Jaringan yang kuat dengan otoritas untuk membuat
standar dan prosedur
6) Memeriksa apakah tersedia dokumen mengenai inventarisasi peralatan Jaringan, termasuk
dokumen penggantian peralatan
7) Memeriksa apakah tersedia prosedur untuk memantau network usage untuk keperluan
peningkatan kinerja dan penyelesaian masalah yang timbul
8) Memeriksa apakah ada control secara aktif mengenai pelaksanaan standar untuk aplikasi-aplikasi
on-line yang baru diimplementasikan.
3. Hasil Audit Server pada Sistem Operasi Jaringan
- Untuk memonitor setiap perubahan pada konfigurasi kemanan jaringan
- Untuk mengetahui siapa saja yang mengakses file-file tertentu.
- Untuk memonitor aktifitas dari sejumlah user jaringan
- Untuk menyimpan rekaman kegiatan login dan logout berdasarkan tanggal dan waktu
ADS HERE !!!